Sebenarnya kesenian burok itu sudah ada dari jamannya para wali songo
seperti halnya wayang,gamelan tari topeng dan jenis kesenian lainnya
untuk menyebarkan tentang syiar agama Islam di daerah Pantura khususnya
Cirebon dan sekitarnya. namun pada perkembangannya kesenian ini di
ciptakan oleh abah Kalil tidak jauh berbeda dengan para wali sehingga
kesenian ini bisa di pertunjukan pada acara Khitanan, Mantenan,
khataman, Marhabanan dan acara lainnya sehingga kesenian ini di sukai
berbagai macam golongan termasuk kalangan anak-anak yang bisa
menunggangi burok tersebut.

Makna yang tersembunyi dibalik bentuk pertunjukan Burokan, antara lain:
Makna syukuran bagi siapapun yang menanggap Burokan, terutama dianggap
sebagai seni pertunjukan rakyat yang Islami; Makna sinkretis bagi yang
melihatnya dari tradisi Badawang (boneka-boneka yang ada muncul dari
cara berfikir mitis totemistik yang berasal dari hubungan arkaistik
sebelum Islam menjadi agama dominan di Cirebon); Makna akulturasi bagi
benda yang bernama Buroq (sebagai pinjaman dari daerah Timur Tengah
terkait dengan kisah Isra Mi’raj Nabi Muhamad SAW yang dipercayai
sebagian masyarakat Cirebon sebagai dongeng dari tempat-tempat pengajian
yang diabadikan juga dalam lukisan-lukisan kaca); Makna universal bagi
sosok hewan seperti Buroq, yang sebenarnya dapat ditemukan di dalam
mitos-mitos bangsa tertentu, misalnya Yunani, terdapat pula mahluk
seperti Buroq, yakni Centaur (mahkluk berwujud kuda bertubuh dari dada
sampai kepala adalah manusia). Di mana di dalam dunia perbintangan
dikenal sebagai rasi Sagitarius. Demikian pula bagi bangsa Mesir, seperti kita kenal pada Sphinx.
Nah gan, sekarang ini burok semakin seru dan asik ditonton karna didalam nya terdapat aktrasi Burok ayu, Rahwana Gugur, Sintren, Sulap, Tari Topeng, Aktrasi barong cay, dll.
Berikut cuplikan video yang saya comot dari Youtube:
Jogedan Burok Ayu
Aktrasi Burok Ayu Dewa Nada
Aktrasi Rahwana Gugur
Sintren Brurok
Aktrasi Burok Makan Ayam "Kesurupan"
0 komentar:
Post a Comment