"Mang
Dul" buka dari pagi sampai malam hari. Saat saya berkunjung sekitar
pukul 20:00, tempat makan ini dalam keadaan yang tidak begitu ramai.
Saya memesan menu "wajib" di nasi Jamblang, yaitu sambal goreng, tempe
goreng, perkedel dan bumbu daging. Iya, ada yang bilang: "Klo makan Jamblang ga pake tempe sama sambal, ya ga jadi."
Kebetulan,
tempe yang disajikan baru saja selesai digoreng, jadi lebih nikmat,
kering dan gurih. Nasinya, seperti kebanyakan nasi Jamblang, beraroma
sedikit daun Jati yang memang digunakan untuk membungkusnya. Sambalnya
terasa enak, tidak terlalu manis, tidak terlalu pedas juga, pas. Begitu
juga perkedelnya, tidak terlalu asin, tidak juga pahit, tidak terlalu
kering, tidak juga terlalu lembek, sekali lagi, pas.
Tempat
makannya pun nyaman, dan bersih. Pelayanannya juga cukup memuaskan. Dan
soal harga, dengan kepopuleran seperti saat ini, harga yang ditawarkan
masih terbilang murah. Untuk dua porsi nasi Jamblang dengan menu sedang,
cukup membayar tidak lebih dari Rp 18.000,-. Apalagi yang saya tahu,
ada beberapa penjual nasi Jamblang yang menawarkan harga begitu mahal
dengan rasa yang tidak istimewa. Saya pikir nasi Jamblang "Mang Dul"
memang recommended.
0 komentar:
Post a Comment